Wirausaha

Presiden ketiga Republik Indonesia, BJ Habibie, menjelaskan, ada satu kunci menjadi Pe wirausaha. Ini akan menjadi modal dasar bagi semua Pe wirausaha untuk berbisnis di segala kondisi.
"Kuncinya hanya satu, harus berorientasi pada pasar," kata Habibie saat konferensi pers pada acara Wirausaha Muda Mandiri di Jakarta Convention Center, Kamis (17/1/2013).
Menurut Habibie, orientasi pasar ini begitu penting karena semua yang berbisnis akan berorientasi pada penjualan. Jika penjualan tidak ada pasarnya, berbisnis pun jadi nihil. Orientasi pasar ini merupakan hal yang wajar dan sesuatu yang normal. 
Saat berbisnis apa pun, pengusaha diminta untuk tidak meninggalkan orientasi pasar yang akan disasar.
Habibie mencontohkan, dia rela kembali ke Indonesia dan membuat industri strategis berupa bisnis pembuatan pesawat terbang. Sebenarnya, bisnis pesawat terbang itu kecil, volumenya tinggi, dan bisa menyerap banyak tenaga kerja.
Buktinya, PT Dirgantara Indonesia yang dia rintis memiliki jumlah pekerja hingga 48.000 orang. Namun karena rezim Orde Baru yang melemahkan PT Dirgantara Indonesia, kini jumlah pekerjanya tersisa hanya 4.000 orang.
"Kita pernah berjaya dengan industri pesawat terbang tersebut, tapi kini mau mati suri. Industri ini harus dibangkitkan kembali. Kalau tidak, kita akan kembali ke zaman 1945, ketika kita tidak memiliki industri itu," kenangnya.
Menurut dia, berbisnis tidak perlu tips dan trik. Untuk trik, hal itu justru merupakan sesuatu yang tidak layak dan tidak perlu dilakukan.
Untuk tips, Habibie berpesan bahwa semua orang, baik berbisnis maupun tidak, harus kredibel dalam segala kondisi. Artinya, orang tersebut harus bisa dipercaya bagi setiap orang yang menemuinya.
"Kalau itu Anda bisa lakukan, uang akan mengejar Anda," tuturnya. 

Kerjaan Sambilan paruh waktu sangat di damba oleh banyak orang terutama untuk mendapatkan penghasilan tambahan ataupun hanya untuk mengisi waktu luang, dan kita tidak bisa menganggap ringan pekerjaan ini karena kerja sambilan  ini jika di tekuni bahkan akan bisa menjadi usaha pokok, seperti yang terjadi pada pengusaha bisnis MLM, banyak sudah orang yang berhasil dalam usaha MLM ini bahkan bisa menghasilkan penghasilan di atas 1 milyar lebih sebulan. Hanya orang orang yang mempunyai kemauan yang keras, cerdik dan semangat yang tak pernah padamlah yang bisa menuju puncak keberhasilan tersebut.
Namun jangan sekali kali kita menganggap bahwa ada suatu kerja sambilan yang sangat mudah hingga menghasilkan keuntungan yang menggiurkan, contoh nya 4d atau diam duduk dapat duit, rasanya sistem 4d tersebut hanyalah cocok jika kita hidup dalam alam imajinasi saja, dan tidak cocok jika di aplikasikan dalam alam nyata ini.

Salah satu vontoh wirausaha yang sangat umum adalah usaha MLM. usaha ini cocok dijalan kan oleh hampir setiap orang bahkan maaf oleh orang cacat sekalipun, karena usaha ini adalah usaha MLM dimana usaha MLM sangat direkomendasikan oleh pakar investasi tingkat dunia yaitu Robert Kiyosaki dan bahkan Bisnisman real estate Donald Trump juga sangat merekomendasikan usaha MLM karena usaha ini tidak membutuhkan modal besar

"KEUNGGULAN BESAR bisnis pemasaran jaringan adalah Anda tetap bisa bekerja dan sekaligus membangun bisnis sendiri secara paruh waktu. Investasi dan resikonya juga jauh lebih KECIL serta tersedia pendidikan dan dukungan yang membimbing Anda meraih kesuksesan. Selain itu, sistem pemasaran jaringan adalah PIRAMIDA TERBALIK sehingga puncak sistemnya terbuka bagi siapa saja. Tidak seperti sistem korporat tradisional yang berbentuk piramida, yang hanya mengijinkan satu orang mencapai puncak perusahaan".


Pada dasarnya setiap perusahaan yang ada membentuk struktur piramid dimana posisi puncak hanya akan di kuasai oleh The Big Bos sebagai penanam modal terbesar dan posisi paling bawah akan di duduki oleh konsumen atau klien, dan jika karyawan perusahaan tersebut sudah tidak bisa menguntungkan perusahaan misalnya karena usia lanjut maka secara otomatis perusahaan akan mengeluarkan karyawan tersebut dari jaringanya. Berbeda dengan perusahaan MLM yang jarang memecat membernya, bahkan tidak ada,  walaupun member tersebut sudah tidak dapat bekerja sama sekali,  sementara jaringanya akan terus bekerja untuk member tersebut.

Pada kesempatan lain Robert Kiyosaki berkomentar
"Sedangkan pada sistem jaringan pemasaran, yang menjadi salah satu kelebihannya adalah Andalah yang akan menciptakan aset (jaringan). Yaitu, para pemilik bisnis sendiri (business owner) yang lain bekerja di bawah Anda dan tugas mereka kemudian andalah yang menciptakan para business owner lainnya bekerja di bawah mereka." 


Kembali ke laptop, bekerja nine to five memang sudah menjadi satu kebiasaan tersendiri dan rutinitas bagi masyarakat urban seperti di kota besar. Bangun pagi, terjebak macet, berusaha tiba sampai tujuan (kantor) tepat waktu, dan pulang sesuai waktu yang sudah di tentukan. Belum lagi, mungkin anda tidak puas dengan penghasilan yang anda dapatkan. Atau mungkin anda masih punya waktu luang diuar pekerjaan utama anda. Bila anda merasakan hal itu, terpikirlah dibenak anda untuk membuka usaha sendiri diluar pekerjaan utama.

Memang ada beberapa cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Salah satunya adalah kerjaan sampingan atau semacam wirausaha yang merupakan cara terbaik untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Apapun jenis kerjaan sampingan tersebut, pasti akan memberi banyak manfaat. Jika usaha ini makin lama makin berkembang pesat, anda bisa memilih untuk berkonsentrai di usaha anda sendiri untuk, sementara pemasukan terus berjalan. 

Dan jika usaha sampingan itu anda jalankan dengan sungguh-sungguh, bisa jadi akan memberikan hasil yang sama bahkan mungkin lebih besar dibandingkan dengan anda be kerja dan mendapatkan gaji. Prinsipnya disini adalah apapun usahanya, kalau anda jalankan dengan serius, hasilnya pasti besar.
 

Yang harus anda perhatikan jika ingin membuka usaha sampingan yaitu :
 

1. Bidang Usaha
Tentukan lebih dulu, bidang usaha apa yang ingin anda jalankan. Aapkah kita akan menjalankan usaha yang masih jarang atau masih belum banyak dilakukan orang lain, atau usaha yang telah dilakukan orang lain. Tidak ada salahnya jika anda mencoba melakukan kreativitas yang tidak lazim dan unik, agar bisa dijadikan peluang usaha. Strategi yang harus dijalankan disini adalah memikirkan apa yang dapat menjadi kelebihan atau ciri khas produk anda, misalnya brownis kukus atau serabi. Ingat pelanggan cenderung bertambah percaya jika usaha tersebut disertai dengan pelayanan yang baik. Deangan begitu peluang untuk berhasil akan lebih terbuka meskipun banyak pesaing dari usaha sejenis. Adanya persaingan tidak berati anda harus memutuskan hubungan baik dengan para pesaing, justru persaingan adalah suatu fenomena yang sehat, karena nakan memacu pengusaha untuk berbuat yang lebih baik dalam melayani pelanggan dan mengelola usahanya. Persaingan adalah suatu keharusan dalam proses perencanaan.

 

2. Lokasi
Dalam beberapa jenis usaha, faktor lokasi yang strategi cukup menentukan keberhasilan. Prinsipnya, dimana ada kemungkinan calon pelanggan, disitu pulalah anda bisa membuka usaha. Sebetulnya, dimana pun lokasi usaha anda, jika anda sudah menetapkan poduk yang akan dijual maka anda haus bisa menentukan tiga hal utama pemasaran lainnya, yaitu harga, likasi, dan pomosi. Produk bermutu tanpa disertai promosi dan harga yang pas akan menyulitkan perkembangan usaha anda.
 

3. Pelanggan
Dari semua kegiatan promosi yang ada, terkadang promosi dari mulut ke mulut adalah yang bisa dikatakan paling efektif ,efesien dan tanpa biaya. Efek dari promosi masih jauh lebih ampuh, karena biasanya ditambahi dengan bumbu sana-sini. Tentu saja informasi usaha anda akan terus berkemban pesat. Disini promosi merupakn sarana untuk memperkenalkan produk usaha pada calon pelanggan. Setelah anda berhasil menggaet pembeli, jadilah pembeli tersebut menjadi pelanggan setia anda. Jangan kecewakan mereka yang sudah pernah membeli produk atau jasa anda. Tanyakan respon mereka tentang poduk anda. Dengan mendengar keluhan dan masukan dari mereka, andapun mendapat kesempatan untuk melakukan perbaikan
 

4. Gaya Berwira Usaha
Gaya berwira usaha yang tepat adalah “jujur kepada semua pihak yang berurusandengan bisnis yang kita jalani” dan “meraih keuntungan dengan kepuasan konsumen”. Selain itu perlakukanlah karyawan dengan baik, tapi apabila ternyata ada karyawan yang bertindak tidak jujur, maka andapun harus bertindak tegas.
 

5. Tenaga Kerja
Pada awal masa usaha sebaiknya jangan merekrut banyak tenaga kerja untuk menghindari biaya penggajiannya. Tapi jika usaha telah berkembang, sebaiknya merekarut tenaga kerja yang banyak sesuai dengan kebutuhan untuk melayani pelanggan.


6. Perencanaan Keuangan
Banyak usaha yang gagal karena tidak mampu memiliki kecukupan modal. Oleh sebab itu penting sekali bagi anda untuk memperhitungkan jumlah modal awal yang sebaiknya anda miliki untuk bisa menjalankan usaha anda. Selain modal awal, yang harus anda lakukan adalah membuat perkiraan arus kas selama 12 bulan ke depan. Perkiraan arus kas adalah perhitungan yang menggambakan berapa perkiraan arus keluar masuk uang tunai dalam usaha anda.


7. Kredit Bank
Kredit yang paling tepat untuk usaha adalah kredit usaha. Kredit usaha ini adalah kredit yang digunakan untuk membiayai perputaran usaha atau bisnis yang produktif. Yang paling penting di sini adalah jangan mencampurkan penggunaan kredit usaha dan untuk keperluan ikonsumsi keluarga. Selanjutnya kita perlu melakukan survey untuk membandingkan beberapa bank. 

Apa pun jenis wirausaha yang anda pilih nantinya harus berawal dari kemauan yang kuat jika tidak ada kemauan, anda pun harus rela menerima keadaan anda apa adanya. Sekarang mantapkan kemauan anda dan galilah peluang usaha yang sesuai dengan hobi, keterampilan atau keahlian anda.

Ternak Ikan Mas

Budidaya Ikan mas merupakan jenis usaha cukup prospek pada saat sekarang,kita tidak perlu memulainya dengan menggunakan modal yang banyak,cukup mulai dengan modal sedikit,maka sedikit demi sedikit akan besar.berikut artikelnya yang dikutip dari blog sahabat.mari kita sama-sama belajar.
Ikan mas merupakan jenis ikan konsumsi air tawar,berbadan memanjang pipih kesamping dan lunak. Ikan mas sudah dipelihara sejak tahun 475 sebelum masehi di Cina. Di Indonesia ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun 1920. Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan merupakan ikan mas yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Ikan mas Punten dan Majalaya merupakan hasil seleksi di Indonesia.
Sampai saat ini sudah terdapat 10 ikan mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya.
SENTRA PERIKANAN IKAN MAS
Budidaya ikan mas telah berkembang pesat di kolam biasa, di sawah, waduk, sungai air deras, bahkan ada yang dipelihara dalam keramba di perairan umum.
Adapun sentra produksi ikan mas adalah: Ciamis, Sukabumi,Tasikmalaya, Bogor, Garut, Bandung, Cianjur, Purwakarta


JENIS IKAN MAS
Dalam ilmu taksonomi hewan, klasifikasi ikan mas adalah sebagai berikut:
Kelas : Osteichthyes
Anak kelas : Actinopterygii
Bangsa : Cypriniformes
Suku : CyprinidaeMarga : CyprinusJenis : Cyprinus carpio L.Saat ini ikan mas mempunyai banyak ras atau stain.Perbedaan sifat dan cirri dari ras disebabkan oleh adanya interaksi antara genotipe dan lingkungan kolam, musim dan cara pemeliharaan yang terlihat dari penampilan bentuk fisik, bentuk tubuh dan warnanya.


Adapun ciri-ciri dari beberapa strain ikan mas adalah sebagai berikut:
1) Ikan mas punten: sisik berwarna hijau gelap; potongan badan paling pendek; bagian punggung tinggi melebar; mata agak menonjol; gerakannya gesit; perbandingan antara panjang badan dan tinggi badan antara 2,3:1.

2) Ikan mas majalaya: sisik berwarna hijau keabu-abuan dengan tepi sisik lebih gelap; punggung tinggi; badannya relatif pendek; gerakannya lamban, bila diberi makanan suka berenang di permukaan air; perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,2:1.
3) Ikan mas si nyonya: sisik berwarna kuning muda; badan relatif panjang; mata pada ikan mudatidak menonjol, sedangkan ikan dewasa bermata sipit; gerakannya lamban, lebih suka berada di permukaan air; perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,6:1.
4) Ikan mas taiwan: sisik berwarna hijau kekuning-kuningan; badan relative panjang; penampang punggung membulat; mata agak menonjol; gerakan lebih gesit dan aktif; perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,5:1.
5) Ikan mas koi: bentuk badan bulat panjang dan bersisisk penuh; warna sisik bermacam-macam seperti putih, kuning, merah menyala, atau kombinasi dari warna-warna tersebut. Beberapa ras koi adalah long tail Indonesian carp, long tail platinum nishikigoi, platinum nishikigoi, long tail shusui nishikigoi, shusi nishikigoi, kohaku hishikigoi, lonh tail hishikigoi, taishusanshoku nshikigoi dan long tail taishusanshoku nishikigoi. Dari sekian banyak strain ikan mas, di Jawa Barat ikan mas punten kurang berkembang karena diduga orang Jawa Barat lebih menyukai ikan mas yang berbadan relatif panjang. Ikan mas majalaya termasuk jenis unggul yang banyak dibudidayakan.


MANFAAT IKAN MAS
1) Sebagai sumber penyediaan protein hewani.
2) Sebagai ikan hias.


PERSYARATAN LOKASI
1) Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.

2) Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
3) Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m dpl.
4) Kualitas air untuk pemeliharaan ikan mas harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik.
5) Ikan mas dapat berkembang pesat di kolam, sawah, kakaban, dan sungai air deras. Kolam dengan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan mas. Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha, sedangkan untuk pembesaran di kolam air deras debitnya 100 liter/menit/m3.6) Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 7-8.7) Suhu air yang baik berkisar antara 20-25 derajat C.

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA IKAN MASA.
Penyiapan Sarana dan Peralatan1) Kolam Lokasi kolam dicari yang dekat dengan sumber air dan bebas banjir. Kolam dibangun di lahan yang landai dengan kemiringan 2–5% sehingga memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.


a. Kolam pemeliharaan induk
Luas kolam tergantung jumlah induk dan intensitas pengelolaannya. Sebagai contoh untuk 100 kg induk memerlukan kolam seluas 500 meter persegi bila hanya mengandalkan pakan alami dan dedak. Sedangkan bila diberi pakan pelet, maka untuk 100kg induk memerlukan luas 150-200 meter persegi saja.
Bentuk kolam sebaiknya persegi panjang dengan dinding bisa ditembok atau kolam tanah dengan dilapisi anyaman bamboo bagian dalamnya. Pintu pemasukan air bisa dengan paralon dan dipasang sarinya, sedangkan untuk pengeluaran air sebaiknya berbentuk monik.


b. Kolam pemijahan
Tempat pemijahan dapat berupa kolam tanah atau bak tembok. Ukuran/luas kolam pemijahan tergantung jumlah induk yang dipijahkan dengan bentuk kolam empat persegi panjang. Sebagai patokan bahwa untuk 1 ekor induk dengan berat 3kg memerlukan luas kolam sekitar 18 m2 dengan 18 buah ijuk/kakaban. Dasar kolam dibuat miring kearah pembuangan, untuk menjamin agar dasar kolam dapat dikeringkan. Pintu pemasukan bisa dengan pralon dan pengeluarannya bisa juga memakai pralon (kalau ukuran kolam kecil) atau pintu monik. Bentuk kolam penetasan pada dasarnya sama dengan kolam pemijahan dan seringkali juga untuk penetasan menggunakan kolam pemijahan. Pada kolam penetasan diusahakan agar air yang masuk dapat menyebar ke daerah yang ada telurnya.


c. Kolam pendederan
Bentuk kolam pendederan yang baik adalah segi empat. Untuk kegiatan pendederan ini biasanya ada beberapa kolam yaitu pendederan pertama dengan luas 25-500 m2 dan pendederan lanjutan 500-1000 m2 per petak. Pemasukan air bisa dengan pralon dan pengeluaran/ pembuangan dengan pintu berbentuk monik. Dasar kolam dibuatkan kemalir (saluran dasar) dan di dekat pintu pengeluaran dibuat kubangan. Fungsi kemalir adalah tempat berkumpulnya benih saat panen dan kubangan untuk memudahkan penangkapan benih. dasar kolam dibuat miring ke arah pembuangan. Petak tambahan air yang mempunyai kekeruhan tinggi (air sungai) maka perlu dibuat bak pengendapan dan bak penyaringan.2)

Peralatan
Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan mas diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan.
Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan mas antara lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus(untuk mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan penyabetan dari alumunium/bambu,
>oblok/delok (untuk pengangkut benih),
>sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas),
>anco/hanco (untuk menangkap ikan),
>lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), >scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas),
>seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar),
>jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikankonsumsi).


3) Persiapan Media
Yang dimaksud dengan persiapan adalah melakukan penyiapan media untuk pemeliharaan ikan, terutama mengenai pengeringan, pemupukan dlsb. Dalam menyiapkan media pemeliharaan ini, yang perlu dilakukan adalah pengeringan kolam selama beberapa hari, lalu dilakukan pengapuran untuk memberantas hama dan ikan-ikan liar sebanyak 25-200 gram/meter persegi, diberi pemupukan berupa pupuk buatan, yaitu urea dan TSP masing-masing dengan dosis 50-700 gram/meter persegi, bisa juga ditambahkan pupuk buatan yang berupa urea dan TSP masing-masing dengan dosis 15 gram dan 10 gram/meter persegi.


B. Pembibitan
1)Pemilihan Bibit dan Induk
Usaha pembenihan ikan mas dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu secara tradisional, semi intensif dan secara intensif. Dengan semakin meningkatnya teknologi budidaya ikan, khususnya teknologi pembenihan maka telah dilaksanakan penggunaan induk-induk yang berkualitas baik. Keberhasilan usaha pembenihan tidak lagi banyak bergantung pada kondisi alam namun manusia telah banyak menemukan kemajuan diantaranya pemijahan dengan hipofisisasi, peningkatan derajatpembuahan telur dengan teknik pembunuhan buatan, penetasan telur secara terkontrol, pengendalian kuantitas dan kualitas air, teknik kultur makanan alami dan pemurnian kualitas induk ikan. Untuk peningkatan produksi benih perlu dilakukan penyeleksian terhadap induk ikan mas.

Adapun ciri-ciri induk jantan dan induk betina unggul yang sudah matang untuk dipijah adalah sebagai berikut:
a. Betina: umur antara 1,5-2 tahun dengan berat berkisar 2 kg/ekor; Jantan: umur minimum 8 bulan dengan berat berkisar 0,5 kg/ekor.
b. Bentuk tubuh secar akeseluruhan mulai dari mulut sampai ujung sirip ekor mulus, sehat, sirip tidak cacat.
c. Tutup insan normal tidak tebal dan bila dibuka tidak terdapat bercak putih; panjang kepala minimal 1/3 dari panjang badan; lensa mata tampak jernih.
d. Sisik tersusun rapih, cerah tidak kusam.
e. Pangkal ekor kuat dan normal dengan panjang panmgkal ekor harus lebih panjang dibandingkan lebar/tebal ekor.Sedangkan ciri-ciri
untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut:
a) Betina- Badan bagian perut besar, buncit dan lembek.- Gerakan lambat, pada malam hari biasanya loncat-loncat.- Jika perut distriping mengeluarkan cairan berwarna kuning.
b) Jantan- Badan tampak langsing.- Gerakan lincah dan gesit.- Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.

2)Sistem Pembenihan/Pemijahan
Saat ini dikenal dua macam sistim pemijahan pada budidaya ikan mas, yaitu:
a. Sistem pemijahan tradisional
Dikenal beberapa cara melakukan pemijahan secaratradisional, yaitu:- Cara sunda:
(1) luas kolam pemijahan 25-30 meterpersegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari;

(2) disediakan injuk untuk menepelkan telur;
(3) setelah proses pemijahan selesai, ijuk dipindah ke kolam penetasan.-

Cara cimindi:
(1) luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan;

(2) disediakan injuk untuk menepelkan telur, ijuk dijepit bambu dan diletakkan dipojok kolam dan dibatasi pematang antara dari tanah;
(3) setelah proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain;
(4) tujuh hari setelah pemijahan ijuk ini dibuka kemudian sekitar 2-3 minggu setelah itu dapat dipanen benih-benih ikan.-

Cara rancapaku:
(1) luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan, batas pematang antara terbuat dari batu;

(2) disediakan rumput kering untuk menepelkan telur, rumput disebar merata di seluruh permukaan air kolam dan dibatasi pematang antara dari tanah;
(3) setelah proses pemijahan selesai induk tetap di kolam pemijahan.;
(4) setelah benih ikan kuat maka akan berpindah tempat melalui sela bebatuan, setelah 3 minggu maka benih dapat dipanen.-

Cara sumatera:
(1) luas kolam pemijahan 5 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan;

(2) disediakan injuk untuk menepelkan telur, ijuk ditebar di permukaan air;
(3) setelah proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain;
(4) setelah benih berumur 5 hari lalu pindahkan ke kolam pendederan.-
Cara dubish:
(1) luas kolam pemijahan 25-50 meter persegi, dibuat parit keliling dengan lebar 60cm dalam 35 cm, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan;

(2) sebagai media penempel telur digunakan tanaman hidup seperti Cynodon dactylon setinggi 40 cm;
(3)setelah proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain;
(4) setelah benih berumur 5 hari lalu pindahkan ke kolam pendederan.-
Cara hofer:
(1) sama seperti cara dubish hanya tidak ada parit dan tanaman Cynodon dactylon dipasang di depan pintu pemasukan air.

b. Sistim kawin suntik
Pada sisitim ini induk baik jantan maupun betina yang matang bertelur dirangsang untuk memijah setelah penyuntikan ekstrak kelenjar hyphofise ke dalam tubuh ikan. Kelenjar hyphofise diperoleh darikepala ikan donor (berada dilekukan tulang tengkorak di bawah otak besar). Setelah suntikan dilakukan dua kali, dalam tempo 6 jam induk akan terangsang


HAMA DAN PENYAKITNYA
Hama:
1) Bebeasan (Notonecta)Berbahaya bagi benih karena sengatannya. Pengendalian: menuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.

2) Ucrit (Larva cybister)Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek. Pengendalian: sulit diberantas; hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.
3) Kodok Makan telur telur ikan. Pengendalian: sering membuang telur yang mengapung; menangkap dan membuang hidup-hidup.
4) Ular :
Menyerang benih dan ikan kecil. Pengendalian: lakukan penangkapan; pemagaran kolam.

5) Lingsang
Memakan ikan pada malam hari. Pengendalian:pasang jebakan berumpun.

6) Burung
Memakan benih yang berwarna menyala seperti merah, kuning. Pengendalian: diberi penghalang bambu agar supaya sulit menerkam; diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang.

7) Ikan gabus
Memangsa ikan kecil.
Pengendalian:pintu masukan air diberi saringan atau dibuat bak filter.

8.Belut dan kepiting
Pengendalian: lakukan penangkapan.


B.Penyakit
1) Bintik merah (White spot)
Gejala: pada bagian tubuh (kepala, insang, sirip) tampak bintik-bintik putih, pada infeksi berat terlihat jelas lapisan putih, menggosok-gosokkan badannya pada benda yang ada disekitarnya dan berenang sangat lemah serta sering muncul di permukaan air. Pengendalian: direndam dalam larutan Methylene blue 1% (1 gram dalam 100 cc air) larutan ini diambil 2-4 cc dicampur 4 liter air selama 24 jam dan Direndam dalam garam dapur NaCl selama 10 menit, dosis 1-3 gram/100 cc air.

2) Bengkak insang dan badan ( Myxosporesis)
Gejala: tutup insang selalu terbuka oleh bintik kemerahan, bagian punggung terjadi pendarahan. Pengendalian; pengeringan kolam secara total, ditabur kapur tohon 200 gram/m2, biarkan selama 1-2 minggu.

3) Cacing insang, sirip, kulit (Dactypogyrus dan girodactylogyrus)
Gejala: ikan tampak kurus, sisik kusam, sirip ekor kadang-kadang rontok, ikan menggosok-gosokkanbadannya pada benda keras disekitarnya, terjadi pendarahan dan menebal pada insang.

Pengendalian:
(1) direndam dalam larutan formalin 250 gram/m3 selama 15 menit dan direndam dalamMethylene blue 3 gram/m3 selama 24 jam;
(2) hindari penebaran ikan yang berlebihan.

4) Kutu ikan (argulosis)
Gejala: benih dan induk menjadi kurus, karena dihisap darahnya. Bagian kulit, sirip dan insang terlihat jelas adanya bercak merah (hemorrtage).


Pengendalian:

(1) ikan yang terinfeksi direndan dalam garam dapur 20 gram/liter air selama 15 menit dan direndam larutan PK 10 ppm (10 ml/m3) selama 30 menit;
(2) dengan pengeringan kolam hingga retak-retak.
5) Jamur (Saprolegniasis)Menyerang bagian kepala, tutup insang, sirip dan bagian yang lainnya.
Gejala: tubuh yang diserang tampak seperti kapas. Telur yang terserang jamur, terlihat benang halus seperti kapas. Pengendalian: direndam dalam larutan Malactile green oxalat (MGO) dosis 3 gram/m3 selama 30 menit; telur yang terserang direndam dengan MGO 2-3 gram/m3 selama 1 jam.

6) Gatal (Trichodiniasis)Menyerang benih ikan.
Gejala: gerakan lamban; suka menggosok-gosokan badan pada sisi kolam/aquarium. Pengendalian: rendam selam 15 menit dalam larutan formalin 150-200 ppm.7)

Bakteri psedomonas flurescens
Penyakit yang sangat ganas. Gejala: pendarahan dan bobok pada kulit; sirip ekor terkikis.
Pengendalian: pemberian pakan yang dicampur oxytetracycline 25-30 mg/kg ikan atau sulafamerazine 200mg/kg ikan selama 7 hari berturut-turut.

cool.Bakteri aeromonas punctata
Penyakit yang sangat ganas. Gejala: warna badan suram, tidak cerah; kulit kesat dan melepuh; cara bernafas mengap-mengap; kantong empedu gembung; pendarahan dalam organ hati dan ginjal.

Pengendalian: penyuntikan chloramphenicol 10-15 mg/kg ikan atau streptomycin 80-100 mg/kg ikan; pakan dicampur terramicine 50 mg/kg ikan selama 7 hari berturut-turut.Secara umum hal-hal yang dilakukan untuk dapat mencegah timbulnya penyakit dan hama pada budidaya ikan mas:
1) Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.

2) Pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas penyakit.
3) Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.
4) Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu pintu pemasukan air.
5) Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
6) Penanganan saat panen atau pemindahan benihhendaknya dilakukan secara hati-hati dan benar.
7) Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (lebistus reticulatus peters) sebagai pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.

PANEN
A.Pemanenan Benih
Sebelum dilakukan pemanenan benih ikan, terlebih dahulu dipersiapkan alatalat tangkap dan sarana perlengkapannya. Beberapa alat tangkap dan sarana yang disiapkan diantaranya keramba, emberbiasa, ember lebar, seser halus sebagai alat tangkap benih, jaring atau hapa sebagai penyimpanan benih sementara, saringan yang digunakan untuk mengeluarkan air dari kolam agarbenih ikan tidak terbawa arus, dan bak-bak penampungan yang berisi air bersih untuk penyimpanan benih hasil panen. Panen benih ikan dimulai pagi-pagi, yaitu antara jam 04.00–05.00 pagi dan sebaiknya berakhir tidak lebih dari jam 09.00 pagi. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terik matahari yang dapat mengganggu benih ikankesehatan tersebut. Pemanenan dilakukan mula-mula dengan menyurutkan air kolam pendederan sekitar pkul 04.00 atau 05.00 pagi secara perlahan-lahan agar ikan tidak stres akibat tekanan air yang berubah secara mendadak. Setelah air surut benih mulai ditangkap dengan seser halus atau jaring dan ditampung dalam ember atau keramba. Benih dapat dipanen setelah dipelihara selama 21 hari. Panenan yang dapat diperoleh dapat mencapai 70-80% dengan ukuran benih antara 8-12 cm.


B.Pembersihan
Pada umumnya, dasar kolam pendederan sudah dirancang miring dan ada saluran di tengah kolam, selain itu pada dasar kolam tersebut ada bagian yang lebih dalam dengan ukuran 1-2 meter persegisehingga ketika air menyurut, maka benih ikan akan mengumpul di bagian kolam yang dalam tersebut. Benih ikan lalu ditangkap sampai habis dan tidak ada yang ketinggalan dalam kolam. Benih ikan tersebut semuanya disimpan dalam bak-bak penampungan yang telah disiapkan.

C. Pemanenan Hasil PembesaranUntuk menangkap/memanen ikan hasil pembesaran umumnya dilakukan panen total. Umur ikan mas yang dipanen berkisar antara 3-4 bulan dengan berat berkisar antara 400-600 gram/ekor. Panen total dilakukan dengan cara mengeringkan kolam, hingga ketinggian air tinggal10-20 cm. Petak pemanenan/petak penangkapan dibuat seluas 2 meter persegi di depan pintu pengeluaran (monnik), sehingga memudahkan dalam penangkapan ikan. Pemanenan dilakukan pagi hari saat keadaan tidak panas dengan menggunakan waring atau scoopnet yang halus. Lakukan pemanenan secepatnya dan hati-hati untuk menghindari lukanya ikan.

PASCAPANEN
Penanganan pascapanen ikan mas dapat dilakukandengan cara penanganan ikan hidup maupun ikan segar.
1) Penanganan ikan hidup
Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup. Hal yangperlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain:a. Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C.
b. Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hariatau sore hari.
c. Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutantidak terlalu padat.

2) Penanganan ikan segarIkan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya. Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain:
a. Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka.

b.Sebelum dikemas, ikan harus dicuci agar bersih dan lendir.
c. Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup. Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan), dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisang/plastik. Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass. Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm.
d. Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat C. Gunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=1:1. Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm. Kemudian ikan disusun diatas lapisan es ini setebal 5-10 cm, lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya. Antara ikan dengan dinding kotak diberi es, demikian juga antara ikan dengan penutup kotak.
3) Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan benih adalah sebagai berikut:
a. Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit, parasit dan tidak cacat. Setelah itu, benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka).
b. Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya. Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam.
c. Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari. Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik. Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 0,5 m. Dengan ukuran tersebut, bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000–6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm. Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya.d. Berdasarkan lama/jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian, yaitu:-
Sistem terbuka
Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama. Alat pengangkut berupa keramba. Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm.-

Sistem tertutup
Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam, menggunakan kantong plastik. Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)4.H2O sebanyak 9 gram. Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik:

(1) masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih;
(2) hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air;
(3) alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 2/3 volume keseluruhan rongga (air:oksigen=1:2);
(4) kantong plastik lalu diikat.
(5) kantong plastic dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan. Dos yang berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan tinggi 0,50 m dapat diisi 2 buah kantong plastik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut:- Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom(1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih).- Buka kantong plastik, tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan.- Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit.- Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan. Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya. Selain itu, dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut. Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4% selama 3-5 menit.- Setelah 1 minggu dikarantina, tebar benih ikan di kolam budidaya.

Forum peternak ikan mas jawa tengah

Ternak Ikan Mas

Budidaya Ikan mas merupakan jenis usaha cukup prospek pada saat sekarang,kita tidak perlu memulainya dengan menggunakan modal yang banyak,cukup mulai dengan modal sedikit,maka sedikit demi sedikit akan besar.berikut artikelnya yang dikutip dari blog sahabat.mari kita sama-sama belajar.
Ikan mas merupakan jenis ikan konsumsi air tawar,berbadan memanjang pipih kesamping dan lunak. Ikan mas sudah dipelihara sejak tahun 475 sebelum masehi di Cina. Di Indonesia ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun 1920. Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan merupakan ikan mas yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Ikan mas Punten dan Majalaya merupakan hasil seleksi di Indonesia.
Sampai saat ini sudah terdapat 10 ikan mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya.
SENTRA PERIKANAN IKAN MAS
Budidaya ikan mas telah berkembang pesat di kolam biasa, di sawah, waduk, sungai air deras, bahkan ada yang dipelihara dalam keramba di perairan umum.
Adapun sentra produksi ikan mas adalah: Ciamis, Sukabumi,Tasikmalaya, Bogor, Garut, Bandung, Cianjur, Purwakarta


JENIS IKAN MAS
Dalam ilmu taksonomi hewan, klasifikasi ikan mas adalah sebagai berikut:
Kelas : Osteichthyes
Anak kelas : Actinopterygii
Bangsa : Cypriniformes
Suku : CyprinidaeMarga : CyprinusJenis : Cyprinus carpio L.Saat ini ikan mas mempunyai banyak ras atau stain.Perbedaan sifat dan cirri dari ras disebabkan oleh adanya interaksi antara genotipe dan lingkungan kolam, musim dan cara pemeliharaan yang terlihat dari penampilan bentuk fisik, bentuk tubuh dan warnanya.


Adapun ciri-ciri dari beberapa strain ikan mas adalah sebagai berikut:
1) Ikan mas punten: sisik berwarna hijau gelap; potongan badan paling pendek; bagian punggung tinggi melebar; mata agak menonjol; gerakannya gesit; perbandingan antara panjang badan dan tinggi badan antara 2,3:1.

2) Ikan mas majalaya: sisik berwarna hijau keabu-abuan dengan tepi sisik lebih gelap; punggung tinggi; badannya relatif pendek; gerakannya lamban, bila diberi makanan suka berenang di permukaan air; perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,2:1.
3) Ikan mas si nyonya: sisik berwarna kuning muda; badan relatif panjang; mata pada ikan mudatidak menonjol, sedangkan ikan dewasa bermata sipit; gerakannya lamban, lebih suka berada di permukaan air; perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,6:1.
4) Ikan mas taiwan: sisik berwarna hijau kekuning-kuningan; badan relative panjang; penampang punggung membulat; mata agak menonjol; gerakan lebih gesit dan aktif; perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,5:1.
5) Ikan mas koi: bentuk badan bulat panjang dan bersisisk penuh; warna sisik bermacam-macam seperti putih, kuning, merah menyala, atau kombinasi dari warna-warna tersebut. Beberapa ras koi adalah long tail Indonesian carp, long tail platinum nishikigoi, platinum nishikigoi, long tail shusui nishikigoi, shusi nishikigoi, kohaku hishikigoi, lonh tail hishikigoi, taishusanshoku nshikigoi dan long tail taishusanshoku nishikigoi. Dari sekian banyak strain ikan mas, di Jawa Barat ikan mas punten kurang berkembang karena diduga orang Jawa Barat lebih menyukai ikan mas yang berbadan relatif panjang. Ikan mas majalaya termasuk jenis unggul yang banyak dibudidayakan.


MANFAAT IKAN MAS
1) Sebagai sumber penyediaan protein hewani.
2) Sebagai ikan hias.


PERSYARATAN LOKASI
1) Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.

2) Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
3) Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m dpl.
4) Kualitas air untuk pemeliharaan ikan mas harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik.
5) Ikan mas dapat berkembang pesat di kolam, sawah, kakaban, dan sungai air deras. Kolam dengan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan mas. Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha, sedangkan untuk pembesaran di kolam air deras debitnya 100 liter/menit/m3.6) Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 7-8.7) Suhu air yang baik berkisar antara 20-25 derajat C.

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA IKAN MASA.
Penyiapan Sarana dan Peralatan1) Kolam Lokasi kolam dicari yang dekat dengan sumber air dan bebas banjir. Kolam dibangun di lahan yang landai dengan kemiringan 2–5% sehingga memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.


a. Kolam pemeliharaan induk
Luas kolam tergantung jumlah induk dan intensitas pengelolaannya. Sebagai contoh untuk 100 kg induk memerlukan kolam seluas 500 meter persegi bila hanya mengandalkan pakan alami dan dedak. Sedangkan bila diberi pakan pelet, maka untuk 100kg induk memerlukan luas 150-200 meter persegi saja.
Bentuk kolam sebaiknya persegi panjang dengan dinding bisa ditembok atau kolam tanah dengan dilapisi anyaman bamboo bagian dalamnya. Pintu pemasukan air bisa dengan paralon dan dipasang sarinya, sedangkan untuk pengeluaran air sebaiknya berbentuk monik.


b. Kolam pemijahan
Tempat pemijahan dapat berupa kolam tanah atau bak tembok. Ukuran/luas kolam pemijahan tergantung jumlah induk yang dipijahkan dengan bentuk kolam empat persegi panjang. Sebagai patokan bahwa untuk 1 ekor induk dengan berat 3kg memerlukan luas kolam sekitar 18 m2 dengan 18 buah ijuk/kakaban. Dasar kolam dibuat miring kearah pembuangan, untuk menjamin agar dasar kolam dapat dikeringkan. Pintu pemasukan bisa dengan pralon dan pengeluarannya bisa juga memakai pralon (kalau ukuran kolam kecil) atau pintu monik. Bentuk kolam penetasan pada dasarnya sama dengan kolam pemijahan dan seringkali juga untuk penetasan menggunakan kolam pemijahan. Pada kolam penetasan diusahakan agar air yang masuk dapat menyebar ke daerah yang ada telurnya.


c. Kolam pendederan
Bentuk kolam pendederan yang baik adalah segi empat. Untuk kegiatan pendederan ini biasanya ada beberapa kolam yaitu pendederan pertama dengan luas 25-500 m2 dan pendederan lanjutan 500-1000 m2 per petak. Pemasukan air bisa dengan pralon dan pengeluaran/ pembuangan dengan pintu berbentuk monik. Dasar kolam dibuatkan kemalir (saluran dasar) dan di dekat pintu pengeluaran dibuat kubangan. Fungsi kemalir adalah tempat berkumpulnya benih saat panen dan kubangan untuk memudahkan penangkapan benih. dasar kolam dibuat miring ke arah pembuangan. Petak tambahan air yang mempunyai kekeruhan tinggi (air sungai) maka perlu dibuat bak pengendapan dan bak penyaringan.2)

Peralatan
Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan mas diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan.
Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan mas antara lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus(untuk mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan penyabetan dari alumunium/bambu,
>oblok/delok (untuk pengangkut benih),
>sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas),
>anco/hanco (untuk menangkap ikan),
>lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), >scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas),
>seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar),
>jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikankonsumsi).


3) Persiapan Media
Yang dimaksud dengan persiapan adalah melakukan penyiapan media untuk pemeliharaan ikan, terutama mengenai pengeringan, pemupukan dlsb. Dalam menyiapkan media pemeliharaan ini, yang perlu dilakukan adalah pengeringan kolam selama beberapa hari, lalu dilakukan pengapuran untuk memberantas hama dan ikan-ikan liar sebanyak 25-200 gram/meter persegi, diberi pemupukan berupa pupuk buatan, yaitu urea dan TSP masing-masing dengan dosis 50-700 gram/meter persegi, bisa juga ditambahkan pupuk buatan yang berupa urea dan TSP masing-masing dengan dosis 15 gram dan 10 gram/meter persegi.


B. Pembibitan
1)Pemilihan Bibit dan Induk
Usaha pembenihan ikan mas dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu secara tradisional, semi intensif dan secara intensif. Dengan semakin meningkatnya teknologi budidaya ikan, khususnya teknologi pembenihan maka telah dilaksanakan penggunaan induk-induk yang berkualitas baik. Keberhasilan usaha pembenihan tidak lagi banyak bergantung pada kondisi alam namun manusia telah banyak menemukan kemajuan diantaranya pemijahan dengan hipofisisasi, peningkatan derajatpembuahan telur dengan teknik pembunuhan buatan, penetasan telur secara terkontrol, pengendalian kuantitas dan kualitas air, teknik kultur makanan alami dan pemurnian kualitas induk ikan. Untuk peningkatan produksi benih perlu dilakukan penyeleksian terhadap induk ikan mas.

Adapun ciri-ciri induk jantan dan induk betina unggul yang sudah matang untuk dipijah adalah sebagai berikut:
a. Betina: umur antara 1,5-2 tahun dengan berat berkisar 2 kg/ekor; Jantan: umur minimum 8 bulan dengan berat berkisar 0,5 kg/ekor.
b. Bentuk tubuh secar akeseluruhan mulai dari mulut sampai ujung sirip ekor mulus, sehat, sirip tidak cacat.
c. Tutup insan normal tidak tebal dan bila dibuka tidak terdapat bercak putih; panjang kepala minimal 1/3 dari panjang badan; lensa mata tampak jernih.
d. Sisik tersusun rapih, cerah tidak kusam.
e. Pangkal ekor kuat dan normal dengan panjang panmgkal ekor harus lebih panjang dibandingkan lebar/tebal ekor.Sedangkan ciri-ciri
untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut:
a) Betina- Badan bagian perut besar, buncit dan lembek.- Gerakan lambat, pada malam hari biasanya loncat-loncat.- Jika perut distriping mengeluarkan cairan berwarna kuning.
b) Jantan- Badan tampak langsing.- Gerakan lincah dan gesit.- Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.

2)Sistem Pembenihan/Pemijahan
Saat ini dikenal dua macam sistim pemijahan pada budidaya ikan mas, yaitu:
a. Sistem pemijahan tradisional
Dikenal beberapa cara melakukan pemijahan secaratradisional, yaitu:- Cara sunda:
(1) luas kolam pemijahan 25-30 meterpersegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari;

(2) disediakan injuk untuk menepelkan telur;
(3) setelah proses pemijahan selesai, ijuk dipindah ke kolam penetasan.-

Cara cimindi:
(1) luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan;

(2) disediakan injuk untuk menepelkan telur, ijuk dijepit bambu dan diletakkan dipojok kolam dan dibatasi pematang antara dari tanah;
(3) setelah proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain;
(4) tujuh hari setelah pemijahan ijuk ini dibuka kemudian sekitar 2-3 minggu setelah itu dapat dipanen benih-benih ikan.-

Cara rancapaku:
(1) luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan, batas pematang antara terbuat dari batu;

(2) disediakan rumput kering untuk menepelkan telur, rumput disebar merata di seluruh permukaan air kolam dan dibatasi pematang antara dari tanah;
(3) setelah proses pemijahan selesai induk tetap di kolam pemijahan.;
(4) setelah benih ikan kuat maka akan berpindah tempat melalui sela bebatuan, setelah 3 minggu maka benih dapat dipanen.-

Cara sumatera:
(1) luas kolam pemijahan 5 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan;

(2) disediakan injuk untuk menepelkan telur, ijuk ditebar di permukaan air;
(3) setelah proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain;
(4) setelah benih berumur 5 hari lalu pindahkan ke kolam pendederan.-
Cara dubish:
(1) luas kolam pemijahan 25-50 meter persegi, dibuat parit keliling dengan lebar 60cm dalam 35 cm, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan;

(2) sebagai media penempel telur digunakan tanaman hidup seperti Cynodon dactylon setinggi 40 cm;
(3)setelah proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain;
(4) setelah benih berumur 5 hari lalu pindahkan ke kolam pendederan.-
Cara hofer:
(1) sama seperti cara dubish hanya tidak ada parit dan tanaman Cynodon dactylon dipasang di depan pintu pemasukan air.

b. Sistim kawin suntik
Pada sisitim ini induk baik jantan maupun betina yang matang bertelur dirangsang untuk memijah setelah penyuntikan ekstrak kelenjar hyphofise ke dalam tubuh ikan. Kelenjar hyphofise diperoleh darikepala ikan donor (berada dilekukan tulang tengkorak di bawah otak besar). Setelah suntikan dilakukan dua kali, dalam tempo 6 jam induk akan terangsang


HAMA DAN PENYAKITNYA
Hama:
1) Bebeasan (Notonecta)Berbahaya bagi benih karena sengatannya. Pengendalian: menuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.

2) Ucrit (Larva cybister)Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek. Pengendalian: sulit diberantas; hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.
3) Kodok Makan telur telur ikan. Pengendalian: sering membuang telur yang mengapung; menangkap dan membuang hidup-hidup.
4) Ular :
Menyerang benih dan ikan kecil. Pengendalian: lakukan penangkapan; pemagaran kolam.

5) Lingsang
Memakan ikan pada malam hari. Pengendalian:pasang jebakan berumpun.

6) Burung
Memakan benih yang berwarna menyala seperti merah, kuning. Pengendalian: diberi penghalang bambu agar supaya sulit menerkam; diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang.

7) Ikan gabus
Memangsa ikan kecil.
Pengendalian:pintu masukan air diberi saringan atau dibuat bak filter.

8.Belut dan kepiting
Pengendalian: lakukan penangkapan.


B.Penyakit
1) Bintik merah (White spot)
Gejala: pada bagian tubuh (kepala, insang, sirip) tampak bintik-bintik putih, pada infeksi berat terlihat jelas lapisan putih, menggosok-gosokkan badannya pada benda yang ada disekitarnya dan berenang sangat lemah serta sering muncul di permukaan air. Pengendalian: direndam dalam larutan Methylene blue 1% (1 gram dalam 100 cc air) larutan ini diambil 2-4 cc dicampur 4 liter air selama 24 jam dan Direndam dalam garam dapur NaCl selama 10 menit, dosis 1-3 gram/100 cc air.

2) Bengkak insang dan badan ( Myxosporesis)
Gejala: tutup insang selalu terbuka oleh bintik kemerahan, bagian punggung terjadi pendarahan. Pengendalian; pengeringan kolam secara total, ditabur kapur tohon 200 gram/m2, biarkan selama 1-2 minggu.

3) Cacing insang, sirip, kulit (Dactypogyrus dan girodactylogyrus)
Gejala: ikan tampak kurus, sisik kusam, sirip ekor kadang-kadang rontok, ikan menggosok-gosokkanbadannya pada benda keras disekitarnya, terjadi pendarahan dan menebal pada insang.

Pengendalian:
(1) direndam dalam larutan formalin 250 gram/m3 selama 15 menit dan direndam dalamMethylene blue 3 gram/m3 selama 24 jam;
(2) hindari penebaran ikan yang berlebihan.

4) Kutu ikan (argulosis)
Gejala: benih dan induk menjadi kurus, karena dihisap darahnya. Bagian kulit, sirip dan insang terlihat jelas adanya bercak merah (hemorrtage).


Pengendalian:

(1) ikan yang terinfeksi direndan dalam garam dapur 20 gram/liter air selama 15 menit dan direndam larutan PK 10 ppm (10 ml/m3) selama 30 menit;
(2) dengan pengeringan kolam hingga retak-retak.
5) Jamur (Saprolegniasis)Menyerang bagian kepala, tutup insang, sirip dan bagian yang lainnya.
Gejala: tubuh yang diserang tampak seperti kapas. Telur yang terserang jamur, terlihat benang halus seperti kapas. Pengendalian: direndam dalam larutan Malactile green oxalat (MGO) dosis 3 gram/m3 selama 30 menit; telur yang terserang direndam dengan MGO 2-3 gram/m3 selama 1 jam.

6) Gatal (Trichodiniasis)Menyerang benih ikan.
Gejala: gerakan lamban; suka menggosok-gosokan badan pada sisi kolam/aquarium. Pengendalian: rendam selam 15 menit dalam larutan formalin 150-200 ppm.7)

Bakteri psedomonas flurescens
Penyakit yang sangat ganas. Gejala: pendarahan dan bobok pada kulit; sirip ekor terkikis.
Pengendalian: pemberian pakan yang dicampur oxytetracycline 25-30 mg/kg ikan atau sulafamerazine 200mg/kg ikan selama 7 hari berturut-turut.

cool.Bakteri aeromonas punctata
Penyakit yang sangat ganas. Gejala: warna badan suram, tidak cerah; kulit kesat dan melepuh; cara bernafas mengap-mengap; kantong empedu gembung; pendarahan dalam organ hati dan ginjal.

Pengendalian: penyuntikan chloramphenicol 10-15 mg/kg ikan atau streptomycin 80-100 mg/kg ikan; pakan dicampur terramicine 50 mg/kg ikan selama 7 hari berturut-turut.Secara umum hal-hal yang dilakukan untuk dapat mencegah timbulnya penyakit dan hama pada budidaya ikan mas:
1) Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.

2) Pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas penyakit.
3) Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.
4) Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu pintu pemasukan air.
5) Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
6) Penanganan saat panen atau pemindahan benihhendaknya dilakukan secara hati-hati dan benar.
7) Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (lebistus reticulatus peters) sebagai pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.

PANEN
A.Pemanenan Benih
Sebelum dilakukan pemanenan benih ikan, terlebih dahulu dipersiapkan alatalat tangkap dan sarana perlengkapannya. Beberapa alat tangkap dan sarana yang disiapkan diantaranya keramba, emberbiasa, ember lebar, seser halus sebagai alat tangkap benih, jaring atau hapa sebagai penyimpanan benih sementara, saringan yang digunakan untuk mengeluarkan air dari kolam agarbenih ikan tidak terbawa arus, dan bak-bak penampungan yang berisi air bersih untuk penyimpanan benih hasil panen. Panen benih ikan dimulai pagi-pagi, yaitu antara jam 04.00–05.00 pagi dan sebaiknya berakhir tidak lebih dari jam 09.00 pagi. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terik matahari yang dapat mengganggu benih ikankesehatan tersebut. Pemanenan dilakukan mula-mula dengan menyurutkan air kolam pendederan sekitar pkul 04.00 atau 05.00 pagi secara perlahan-lahan agar ikan tidak stres akibat tekanan air yang berubah secara mendadak. Setelah air surut benih mulai ditangkap dengan seser halus atau jaring dan ditampung dalam ember atau keramba. Benih dapat dipanen setelah dipelihara selama 21 hari. Panenan yang dapat diperoleh dapat mencapai 70-80% dengan ukuran benih antara 8-12 cm.


B.Pembersihan
Pada umumnya, dasar kolam pendederan sudah dirancang miring dan ada saluran di tengah kolam, selain itu pada dasar kolam tersebut ada bagian yang lebih dalam dengan ukuran 1-2 meter persegisehingga ketika air menyurut, maka benih ikan akan mengumpul di bagian kolam yang dalam tersebut. Benih ikan lalu ditangkap sampai habis dan tidak ada yang ketinggalan dalam kolam. Benih ikan tersebut semuanya disimpan dalam bak-bak penampungan yang telah disiapkan.

C. Pemanenan Hasil PembesaranUntuk menangkap/memanen ikan hasil pembesaran umumnya dilakukan panen total. Umur ikan mas yang dipanen berkisar antara 3-4 bulan dengan berat berkisar antara 400-600 gram/ekor. Panen total dilakukan dengan cara mengeringkan kolam, hingga ketinggian air tinggal10-20 cm. Petak pemanenan/petak penangkapan dibuat seluas 2 meter persegi di depan pintu pengeluaran (monnik), sehingga memudahkan dalam penangkapan ikan. Pemanenan dilakukan pagi hari saat keadaan tidak panas dengan menggunakan waring atau scoopnet yang halus. Lakukan pemanenan secepatnya dan hati-hati untuk menghindari lukanya ikan.

PASCAPANEN
Penanganan pascapanen ikan mas dapat dilakukandengan cara penanganan ikan hidup maupun ikan segar.
1) Penanganan ikan hidup
Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan hidup. Hal yangperlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain:a. Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C.
b. Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hariatau sore hari.
c. Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutantidak terlalu padat.

2) Penanganan ikan segarIkan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya. Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain:
a. Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka.

b.Sebelum dikemas, ikan harus dicuci agar bersih dan lendir.
c. Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup. Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam perjalanan), dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisang/plastik. Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass. Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm.
d. Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat C. Gunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan ikan=1:1. Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm. Kemudian ikan disusun diatas lapisan es ini setebal 5-10 cm, lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya. Antara ikan dengan dinding kotak diberi es, demikian juga antara ikan dengan penutup kotak.
3) Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan benih adalah sebagai berikut:
a. Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit, parasit dan tidak cacat. Setelah itu, benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka).
b. Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainya. Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam.
c. Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari. Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik. Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 0,5 m. Dengan ukuran tersebut, bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000–6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm. Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran benihnya.d. Berdasarkan lama/jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian, yaitu:-
Sistem terbuka
Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama. Alat pengangkut berupa keramba. Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3-5 cm.-

Sistem tertutup
Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5 jam, menggunakan kantong plastik. Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2(hpo)4.H2O sebanyak 9 gram. Cara pengemasan benih ikan yang diangkut dengan kantong plastik:

(1) masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih;
(2) hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air;
(3) alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 2/3 volume keseluruhan rongga (air:oksigen=1:2);
(4) kantong plastik lalu diikat.
(5) kantong plastic dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan. Dos yang berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan tinggi 0,50 m dapat diisi 2 buah kantong plastik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai berikut:- Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom(1 kapsul tertasiklin dalam 10 liter air bersih).- Buka kantong plastik, tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan.- Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit.- Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan. Dalam bak pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya. Selain itu, dilakukan pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut. Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4% selama 3-5 menit.- Setelah 1 minggu dikarantina, tebar benih ikan di kolam budidaya.

Forum peternak ikan mas jawa tengah