Budidaya Ikan mas merupakan jenis usaha
cukup prospek pada saat sekarang,kita tidak perlu memulainya dengan
menggunakan modal yang banyak,cukup mulai dengan modal sedikit,maka
sedikit demi sedikit akan besar.berikut artikelnya yang dikutip dari
blog sahabat.mari kita sama-sama belajar.
Ikan mas merupakan jenis ikan konsumsi air tawar,berbadan memanjang
pipih kesamping dan lunak. Ikan mas sudah dipelihara sejak tahun 475
sebelum masehi di Cina. Di Indonesia ikan mas mulai dipelihara sekitar
tahun 1920. Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan merupakan ikan
mas yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Ikan mas Punten
dan Majalaya merupakan hasil seleksi di Indonesia.
Sampai saat ini sudah terdapat 10 ikan mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya.
SENTRA PERIKANAN IKAN MAS
Budidaya ikan mas telah berkembang pesat di kolam biasa, di sawah,
waduk, sungai air deras, bahkan ada yang dipelihara dalam keramba di
perairan umum.
Adapun sentra produksi ikan mas adalah: Ciamis, Sukabumi,Tasikmalaya, Bogor, Garut, Bandung, Cianjur, Purwakarta
JENIS IKAN MAS
Dalam ilmu taksonomi hewan, klasifikasi ikan mas adalah sebagai berikut:
Kelas : Osteichthyes
Anak kelas : Actinopterygii
Bangsa : Cypriniformes
Suku : CyprinidaeMarga : CyprinusJenis : Cyprinus carpio L.Saat ini ikan
mas mempunyai banyak ras atau stain.Perbedaan sifat dan cirri dari ras
disebabkan oleh adanya interaksi antara genotipe dan lingkungan kolam,
musim dan cara pemeliharaan yang terlihat dari penampilan bentuk fisik,
bentuk tubuh dan warnanya.
Adapun ciri-ciri dari beberapa strain ikan mas adalah sebagai berikut:
1) Ikan mas punten: sisik berwarna hijau gelap; potongan badan paling
pendek; bagian punggung tinggi melebar; mata agak menonjol; gerakannya
gesit; perbandingan antara panjang badan dan tinggi badan antara 2,3:1.
2) Ikan mas majalaya: sisik berwarna hijau keabu-abuan dengan tepi
sisik lebih gelap; punggung tinggi; badannya relatif pendek; gerakannya
lamban, bila diberi makanan suka berenang di permukaan air; perbandingan
panjang badan dengan tinggi badan antara 3,2:1.
3) Ikan mas si nyonya: sisik berwarna kuning muda; badan relatif
panjang; mata pada ikan mudatidak menonjol, sedangkan ikan dewasa
bermata sipit; gerakannya lamban, lebih suka berada di permukaan air;
perbandingan panjang badan dengan tinggi badan antara 3,6:1.
4) Ikan mas taiwan: sisik berwarna hijau kekuning-kuningan; badan
relative panjang; penampang punggung membulat; mata agak menonjol;
gerakan lebih gesit dan aktif; perbandingan panjang badan dengan tinggi
badan antara 3,5:1.
5) Ikan mas koi: bentuk badan bulat panjang dan bersisisk penuh;
warna sisik bermacam-macam seperti putih, kuning, merah menyala, atau
kombinasi dari warna-warna tersebut. Beberapa ras koi adalah long tail
Indonesian carp, long tail platinum nishikigoi, platinum nishikigoi,
long tail shusui nishikigoi, shusi nishikigoi, kohaku hishikigoi, lonh
tail hishikigoi, taishusanshoku nshikigoi dan long tail taishusanshoku
nishikigoi. Dari sekian banyak strain ikan mas, di Jawa Barat ikan mas
punten kurang berkembang karena diduga orang Jawa Barat lebih menyukai
ikan mas yang berbadan relatif panjang. Ikan mas majalaya termasuk jenis
unggul yang banyak dibudidayakan.
MANFAAT IKAN MAS
1) Sebagai sumber penyediaan protein hewani.
2) Sebagai ikan hias.
PERSYARATAN LOKASI
1) Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah
liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa
air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding
kolam.
2) Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
3) Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150-1000 m dpl.
4) Kualitas air untuk pemeliharaan ikan mas harus bersih, tidak
terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan
minyak/limbah pabrik.
5) Ikan mas dapat berkembang pesat di kolam, sawah, kakaban, dan
sungai air deras. Kolam dengan sistem pengairannya yang mengalir sangat
baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan mas. Debit air untuk
kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha, sedangkan untuk pembesaran di
kolam air deras debitnya 100 liter/menit/m3.6) Keasaman air (pH) yang
baik adalah antara 7-8.7) Suhu air yang baik berkisar antara 20-25
derajat C.
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA IKAN MASA.
Penyiapan Sarana dan Peralatan1) Kolam Lokasi kolam dicari yang dekat
dengan sumber air dan bebas banjir. Kolam dibangun di lahan yang landai
dengan kemiringan 2–5% sehingga memudahkan pengairan kolam secara
gravitasi.
a. Kolam pemeliharaan induk
Luas kolam tergantung jumlah induk dan intensitas pengelolaannya.
Sebagai contoh untuk 100 kg induk memerlukan kolam seluas 500 meter
persegi bila hanya mengandalkan pakan alami dan dedak. Sedangkan bila
diberi pakan pelet, maka untuk 100kg induk memerlukan luas 150-200 meter
persegi saja.
Bentuk kolam sebaiknya persegi panjang dengan dinding bisa ditembok atau
kolam tanah dengan dilapisi anyaman bamboo bagian dalamnya. Pintu
pemasukan air bisa dengan paralon dan dipasang sarinya, sedangkan untuk
pengeluaran air sebaiknya berbentuk monik.
b. Kolam pemijahan
Tempat pemijahan dapat berupa kolam tanah atau bak tembok. Ukuran/luas
kolam pemijahan tergantung jumlah induk yang dipijahkan dengan bentuk
kolam empat persegi panjang. Sebagai patokan bahwa untuk 1 ekor induk
dengan berat 3kg memerlukan luas kolam sekitar 18 m2 dengan 18 buah
ijuk/kakaban. Dasar kolam dibuat miring kearah pembuangan, untuk
menjamin agar dasar kolam dapat dikeringkan. Pintu pemasukan bisa dengan
pralon dan pengeluarannya bisa juga memakai pralon (kalau ukuran kolam
kecil) atau pintu monik. Bentuk kolam penetasan pada dasarnya sama
dengan kolam pemijahan dan seringkali juga untuk penetasan menggunakan
kolam pemijahan. Pada kolam penetasan diusahakan agar air yang masuk
dapat menyebar ke daerah yang ada telurnya.
c. Kolam pendederan
Bentuk kolam pendederan yang baik adalah segi empat. Untuk kegiatan
pendederan ini biasanya ada beberapa kolam yaitu pendederan pertama
dengan luas 25-500 m2 dan pendederan lanjutan 500-1000 m2 per petak.
Pemasukan air bisa dengan pralon dan pengeluaran/ pembuangan dengan
pintu berbentuk monik. Dasar kolam dibuatkan kemalir (saluran dasar) dan
di dekat pintu pengeluaran dibuat kubangan. Fungsi kemalir adalah
tempat berkumpulnya benih saat panen dan kubangan untuk memudahkan
penangkapan benih. dasar kolam dibuat miring ke arah pembuangan. Petak
tambahan air yang mempunyai kekeruhan tinggi (air sungai) maka perlu
dibuat bak pengendapan dan bak penyaringan.2)
Peralatan
Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan mas
diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu
untuk menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember,
baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (kg),
cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur
kadar kekeruhan.
Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan
mas antara lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan
diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan,
keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus(untuk mengangkut ikan jarak
dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat),
hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau
kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan penyabetan dari
alumunium/bambu,
>oblok/delok (untuk pengangkut benih),
>sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas),
>anco/hanco (untuk menangkap ikan),
>lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi),
>scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu
keatas),
>seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar),
>jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikankonsumsi).
3) Persiapan Media
Yang dimaksud dengan persiapan adalah melakukan penyiapan media untuk
pemeliharaan ikan, terutama mengenai pengeringan, pemupukan dlsb. Dalam
menyiapkan media pemeliharaan ini, yang perlu dilakukan adalah
pengeringan kolam selama beberapa hari, lalu dilakukan pengapuran untuk
memberantas hama dan ikan-ikan liar sebanyak 25-200 gram/meter persegi,
diberi pemupukan berupa pupuk buatan, yaitu urea dan TSP masing-masing
dengan dosis 50-700 gram/meter persegi, bisa juga ditambahkan pupuk
buatan yang berupa urea dan TSP masing-masing dengan dosis 15 gram dan
10 gram/meter persegi.
B. Pembibitan
1)Pemilihan Bibit dan Induk
Usaha pembenihan ikan mas dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu
secara tradisional, semi intensif dan secara intensif. Dengan semakin
meningkatnya teknologi budidaya ikan, khususnya teknologi pembenihan
maka telah dilaksanakan penggunaan induk-induk yang berkualitas baik.
Keberhasilan usaha pembenihan tidak lagi banyak bergantung pada kondisi
alam namun manusia telah banyak menemukan kemajuan diantaranya pemijahan
dengan hipofisisasi, peningkatan derajatpembuahan telur dengan teknik
pembunuhan buatan, penetasan telur secara terkontrol, pengendalian
kuantitas dan kualitas air, teknik kultur makanan alami dan pemurnian
kualitas induk ikan. Untuk peningkatan produksi benih perlu dilakukan
penyeleksian terhadap induk ikan mas.
Adapun ciri-ciri induk jantan dan
induk betina unggul yang sudah matang untuk dipijah adalah sebagai
berikut:
a. Betina: umur antara 1,5-2 tahun dengan berat berkisar 2 kg/ekor;
Jantan: umur minimum 8 bulan dengan berat berkisar 0,5 kg/ekor.
b. Bentuk tubuh secar akeseluruhan mulai dari mulut sampai ujung sirip ekor mulus, sehat, sirip tidak cacat.
c. Tutup insan normal tidak tebal dan bila dibuka tidak terdapat
bercak putih; panjang kepala minimal 1/3 dari panjang badan; lensa mata
tampak jernih.
d. Sisik tersusun rapih, cerah tidak kusam.
e. Pangkal ekor kuat dan normal dengan panjang panmgkal ekor harus
lebih panjang dibandingkan lebar/tebal ekor.Sedangkan ciri-ciri
untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut:
a) Betina- Badan bagian perut besar, buncit dan lembek.- Gerakan
lambat, pada malam hari biasanya loncat-loncat.- Jika perut distriping
mengeluarkan cairan berwarna kuning.
b) Jantan- Badan tampak langsing.- Gerakan lincah dan gesit.- Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.
2)Sistem Pembenihan/Pemijahan
Saat ini dikenal dua macam sistim pemijahan pada budidaya ikan mas, yaitu:
a. Sistem pemijahan tradisional
Dikenal beberapa cara melakukan pemijahan secaratradisional, yaitu:- Cara sunda:
(1) luas kolam pemijahan 25-30 meterpersegi, dasar kolam sedikit
berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk
dimasukan pada sore hari;
(2) disediakan injuk untuk menepelkan telur;
(3) setelah proses pemijahan selesai, ijuk dipindah ke kolam penetasan.-
Cara cimindi:
(1) luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar kolam sedikit
berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk
dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan;
(2) disediakan injuk untuk menepelkan telur, ijuk dijepit bambu dan
diletakkan dipojok kolam dan dibatasi pematang antara dari tanah;
(3) setelah proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain;
(4) tujuh hari setelah pemijahan ijuk ini dibuka kemudian sekitar 2-3 minggu setelah itu dapat dipanen benih-benih ikan.-
Cara rancapaku:
(1) luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar kolam sedikit
berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk
dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan,
batas pematang antara terbuat dari batu;
(2) disediakan rumput kering untuk menepelkan telur, rumput disebar
merata di seluruh permukaan air kolam dan dibatasi pematang antara dari
tanah;
(3) setelah proses pemijahan selesai induk tetap di kolam pemijahan.;
(4) setelah benih ikan kuat maka akan berpindah tempat melalui sela bebatuan, setelah 3 minggu maka benih dapat dipanen.-
Cara sumatera:
(1) luas kolam pemijahan 5 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur,
kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada
sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam penetasan;
(2) disediakan injuk untuk menepelkan telur, ijuk ditebar di permukaan air;
(3) setelah proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain;
(4) setelah benih berumur 5 hari lalu pindahkan ke kolam pendederan.-
Cara dubish:
(1) luas kolam pemijahan 25-50 meter persegi, dibuat parit keliling
dengan lebar 60cm dalam 35 cm, kolam dikeringkan lalu diisi air pada
pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan
kolam penetasan;
(2) sebagai media penempel telur digunakan tanaman hidup seperti Cynodon dactylon setinggi 40 cm;
(3)setelah proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain;
(4) setelah benih berumur 5 hari lalu pindahkan ke kolam pendederan.-
Cara hofer:
(1) sama seperti cara dubish hanya tidak ada parit dan tanaman Cynodon dactylon dipasang di depan pintu pemasukan air.
b. Sistim kawin suntik
Pada sisitim ini induk baik jantan maupun betina yang matang bertelur
dirangsang untuk memijah setelah penyuntikan ekstrak kelenjar hyphofise
ke dalam tubuh ikan. Kelenjar hyphofise diperoleh darikepala ikan donor
(berada dilekukan tulang tengkorak di bawah otak besar). Setelah
suntikan dilakukan dua kali, dalam tempo 6 jam induk akan terangsang
HAMA DAN PENYAKITNYA
Hama:
1) Bebeasan (Notonecta)Berbahaya bagi benih karena sengatannya.
Pengendalian: menuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter
persegi.
2) Ucrit (Larva cybister)Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga
robek. Pengendalian: sulit diberantas; hindari bahan organik menumpuk di
sekitar kolam.
3) Kodok Makan telur telur ikan. Pengendalian: sering membuang telur yang mengapung; menangkap dan membuang hidup-hidup.
4) Ular :
Menyerang benih dan ikan kecil. Pengendalian: lakukan penangkapan; pemagaran kolam.
5) Lingsang
Memakan ikan pada malam hari. Pengendalian:pasang jebakan berumpun.
6) Burung
Memakan benih yang berwarna menyala seperti merah, kuning. Pengendalian:
diberi penghalang bambu agar supaya sulit menerkam; diberi
rumbai-rumbai atau tali penghalang.
7) Ikan gabus
Memangsa ikan kecil.
Pengendalian:pintu masukan air diberi saringan atau dibuat bak filter.
8.Belut dan kepiting
Pengendalian: lakukan penangkapan.
B.Penyakit
1) Bintik merah (White spot)
Gejala: pada bagian tubuh (kepala, insang, sirip) tampak bintik-bintik
putih, pada infeksi berat terlihat jelas lapisan putih,
menggosok-gosokkan badannya pada benda yang ada disekitarnya dan
berenang sangat lemah serta sering muncul di permukaan air.
Pengendalian: direndam dalam larutan Methylene blue 1% (1 gram dalam 100
cc air) larutan ini diambil 2-4 cc dicampur 4 liter air selama 24 jam
dan Direndam dalam garam dapur NaCl selama 10 menit, dosis 1-3 gram/100
cc air.
2) Bengkak insang dan badan ( Myxosporesis)
Gejala: tutup insang selalu terbuka oleh bintik kemerahan, bagian
punggung terjadi pendarahan. Pengendalian; pengeringan kolam secara
total, ditabur kapur tohon 200 gram/m2, biarkan selama 1-2 minggu.
3) Cacing insang, sirip, kulit (Dactypogyrus dan girodactylogyrus)
Gejala: ikan tampak kurus, sisik kusam, sirip ekor kadang-kadang rontok,
ikan menggosok-gosokkanbadannya pada benda keras disekitarnya, terjadi
pendarahan dan menebal pada insang.
Pengendalian:
(1) direndam dalam larutan formalin 250 gram/m3 selama 15 menit dan direndam dalamMethylene blue 3 gram/m3 selama 24 jam;
(2) hindari penebaran ikan yang berlebihan.
4) Kutu ikan (argulosis)
Gejala: benih dan induk menjadi kurus, karena dihisap darahnya. Bagian
kulit, sirip dan insang terlihat jelas adanya bercak merah (hemorrtage).
Pengendalian:
(1) ikan yang terinfeksi direndan dalam garam dapur 20 gram/liter air
selama 15 menit dan direndam larutan PK 10 ppm (10 ml/m3) selama 30
menit;
(2) dengan pengeringan kolam hingga retak-retak.
5) Jamur (Saprolegniasis)Menyerang bagian kepala, tutup insang, sirip dan bagian yang lainnya.
Gejala: tubuh yang diserang tampak seperti kapas. Telur yang terserang
jamur, terlihat benang halus seperti kapas. Pengendalian: direndam dalam
larutan Malactile green oxalat (MGO) dosis 3 gram/m3 selama 30 menit;
telur yang terserang direndam dengan MGO 2-3 gram/m3 selama 1 jam.
6) Gatal (Trichodiniasis)Menyerang benih ikan.
Gejala: gerakan lamban; suka menggosok-gosokan badan pada sisi
kolam/aquarium. Pengendalian: rendam selam 15 menit dalam larutan
formalin 150-200 ppm.7)
Bakteri psedomonas flurescens
Penyakit yang sangat ganas. Gejala: pendarahan dan bobok pada kulit; sirip ekor terkikis.
Pengendalian: pemberian pakan yang dicampur oxytetracycline 25-30 mg/kg
ikan atau sulafamerazine 200mg/kg ikan selama 7 hari berturut-turut.
.Bakteri aeromonas punctata
Penyakit yang sangat ganas. Gejala: warna badan suram, tidak cerah;
kulit kesat dan melepuh; cara bernafas mengap-mengap; kantong empedu
gembung; pendarahan dalam organ hati dan ginjal.
Pengendalian: penyuntikan chloramphenicol 10-15 mg/kg ikan atau
streptomycin 80-100 mg/kg ikan; pakan dicampur terramicine 50 mg/kg ikan
selama 7 hari berturut-turut.Secara umum hal-hal yang dilakukan untuk
dapat mencegah timbulnya penyakit dan hama pada budidaya ikan mas:
1) Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.
2) Pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas penyakit.
3) Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.
4) Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu pintu pemasukan air.
5) Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
6) Penanganan saat panen atau pemindahan benihhendaknya dilakukan secara hati-hati dan benar.
7) Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (lebistus reticulatus
peters) sebagai pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal
perkolaman.
PANEN
A.Pemanenan Benih
Sebelum dilakukan pemanenan benih ikan, terlebih dahulu dipersiapkan
alatalat tangkap dan sarana perlengkapannya. Beberapa alat tangkap dan
sarana yang disiapkan diantaranya keramba, emberbiasa, ember lebar,
seser halus sebagai alat tangkap benih, jaring atau hapa sebagai
penyimpanan benih sementara, saringan yang digunakan untuk mengeluarkan
air dari kolam agarbenih ikan tidak terbawa arus, dan bak-bak
penampungan yang berisi air bersih untuk penyimpanan benih hasil panen.
Panen benih ikan dimulai pagi-pagi, yaitu antara jam 04.00–05.00 pagi
dan sebaiknya berakhir tidak lebih dari jam 09.00 pagi. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari terik matahari yang dapat mengganggu benih
ikankesehatan tersebut. Pemanenan dilakukan mula-mula dengan
menyurutkan air kolam pendederan sekitar pkul 04.00 atau 05.00 pagi
secara perlahan-lahan agar ikan tidak stres akibat tekanan air yang
berubah secara mendadak. Setelah air surut benih mulai ditangkap dengan
seser halus atau jaring dan ditampung dalam ember atau keramba. Benih
dapat dipanen setelah dipelihara selama 21 hari. Panenan yang dapat
diperoleh dapat mencapai 70-80% dengan ukuran benih antara 8-12 cm.
B.Pembersihan
Pada umumnya, dasar kolam pendederan sudah dirancang miring dan ada
saluran di tengah kolam, selain itu pada dasar kolam tersebut ada bagian
yang lebih dalam dengan ukuran 1-2 meter persegisehingga ketika air
menyurut, maka benih ikan akan mengumpul di bagian kolam yang dalam
tersebut. Benih ikan lalu ditangkap sampai habis dan tidak ada yang
ketinggalan dalam kolam. Benih ikan tersebut semuanya disimpan dalam
bak-bak penampungan yang telah disiapkan.
C. Pemanenan Hasil PembesaranUntuk menangkap/memanen ikan hasil
pembesaran umumnya dilakukan panen total. Umur ikan mas yang dipanen
berkisar antara 3-4 bulan dengan berat berkisar antara 400-600
gram/ekor. Panen total dilakukan dengan cara mengeringkan kolam, hingga
ketinggian air tinggal10-20 cm. Petak pemanenan/petak penangkapan dibuat
seluas 2 meter persegi di depan pintu pengeluaran (monnik), sehingga
memudahkan dalam penangkapan ikan. Pemanenan dilakukan pagi hari saat
keadaan tidak panas dengan menggunakan waring atau scoopnet yang halus.
Lakukan pemanenan secepatnya dan hati-hati untuk menghindari lukanya
ikan.
PASCAPANEN
Penanganan pascapanen ikan mas dapat dilakukandengan cara penanganan ikan hidup maupun ikan segar.
1) Penanganan ikan hidup
Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam
keadaan hidup. Hal yangperlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke
konsumen dalam keadaan hidup, segar dan sehat antara lain:a. Dalam
pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C.
b. Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hariatau sore hari.
c. Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutantidak terlalu padat.
2) Penanganan ikan segarIkan segar mas merupakan produk yang cepat
turun kualitasnya. Hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan
kesegaran antara lain:
a. Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka.
b.Sebelum dikemas, ikan harus dicuci agar bersih dan lendir.
c. Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup. Untuk pengangkutan
jarak dekat (2 jam perjalanan), dapat digunakan keranjang yang dilapisi
dengan daun pisang/plastik. Untuk pengangkutan jarak jauh digunakan
kotak dan seng atau fiberglass. Kapasitas kotak maksimum 50 kg dengan
tinggi kotak maksimum 50 cm.
d. Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7
derajat C. Gunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan
perbandingan jumlah es dan ikan=1:1. Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5
cm. Kemudian ikan disusun diatas lapisan es ini setebal 5-10 cm, lalu
disusul lapisan es lagi dan seterusnya. Antara ikan dengan dinding kotak
diberi es, demikian juga antara ikan dengan penutup kotak.
3) Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan benih adalah sebagai berikut:
a. Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit,
parasit dan tidak cacat. Setelah itu, benih ikan baru dimasukkan ke
dalam kantong plastik (sistem tertutup) atau keramba (sistem terbuka).
b. Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas
hama dan penyakit serta bahan organik lainya. Sebagai contoh dapat
digunakan air sumur yang telah diaerasi semalam.
c. Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa
hari. Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan
dengan aerasi yang baik. Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x
1 m atau 2 m x 0,5 m. Dengan ukuran tersebut, bak pemberokan dapat
menampung benih ikan mas sejumlah 5000–6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm.
Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan dengan ukuran
benihnya.d. Berdasarkan lama/jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih
terbagi menjadi dua bagian, yaitu:-
Sistem terbuka
Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan
waktu yang lama. Alat pengangkut berupa keramba. Setiap keramba dapat
diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor
benih ukuran 3-5 cm.-
Sistem tertutup
Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu
lebih dari 4-5 jam, menggunakan kantong plastik. Volume media
pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer
Na2(hpo)4.H2O sebanyak 9 gram. Cara pengemasan benih ikan yang diangkut
dengan kantong plastik:
(1) masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih;
(2) hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air;
(3) alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 2/3 volume keseluruhan rongga (air:oksigen=1:2);
(4) kantong plastik lalu diikat.
(5) kantong plastic dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur
atau ditidurkan. Dos yang berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan
tinggi 0,50 m dapat diisi 2 buah kantong plastik. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah sebagai
berikut:- Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom(1 kapsul
tertasiklin dalam 10 liter air bersih).- Buka kantong plastik, tambahkan
air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit demi sedikit agar
perubahan suhu air dalam kantong plastik terjadi perlahan-lahan.-
Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama
1-2 menit.- Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan. Dalam bak
pemberokan benih ikan diberi pakan secukupnya. Selain itu, dilakukan
pengobatan dengan tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut.
Selain tetrsikli dapat juga digunakan obat lain seperti KMNO4 sebanyak
20 ppm atau formalin sebanyak 4% selama 3-5 menit.- Setelah 1 minggu
dikarantina, tebar benih ikan di kolam budidaya.
Forum peternak ikan mas jawa tengah