USAHA KATERING
Menggeluti bisnis yang berhubungan dengan perut, boleh dibilang
tidak akan pernah ada habisnya. Selama orang masih butuh makan, sayur,
lauk pauk setiap hari, maka selam itu pula bisnis katering akan tetap
hidup. Hal itu pun dibenarkan oleh para pakar marketing. Karenanya
peluan g bisnis makanan menempati urutan pertama dari peluang bisnis
lainnya. Sebagai tahap awalnya mungkin anda pun tidak perlu mengeluarkan
modala yang besar karena anda bisa memanfaatkan dapur dan peralatan
masak yang sudah ada. Bahkan dari urusan tenaga kerjanya pun anda
bekerja sama dengan anggota kluarga yang lain. Di sini selain bisa
menyalurkan hobi, sekaligus anda bisa mencari penghasilan tambahan
keluarga.
Lokasi
Pemilihan lokasi di sini memang tidak harus yang srategis, karena pada
umumnya usaha ini bisa anda kerjakan di mana saja, misalnya dengan
memanfaatkan ruangan dari bagian rumah pribadi anda. Hanya saja yang
perlu di perhatikan adalah jangan sampai mengganggu para tetangga dan
lingkungan sekitar. Selain itu usahakan agar lokai dapur tetap terjaga
kebersihannya sehingga masakan yang dihasilkannya pun dapat memenuhi
standar kesehatan.
Pelanggan
Selanjutnya adalah bagaimana cara anda untuk menarik para pelanggan.
Aapkah dengan mengirim contoh makananke gedung-gedung pernikahan.
Biasanya jika cocok, mereka akan menjadi semacam agen sekaligus media
promosi ketika akan ada yang menyewa gedung tersebut untuk pesta. Atau
bisa juga dengan cara menawarkan masakan anda ke lingkungan perkantoran
atau pabrik. Manfaatkan selalu peristiwa yang ada untuk terus melakukan
promosi, seperti arisan, pengajian bahikan pada saat puasa sekalipaun.
Tenaga Kerja
Sudah bukan menjadi rahasia umum bahwa usaha katering bekerja
berdasarkan pesanan. Jadi kegiatan produksi dimulai jika pesanan telah
diterima, agar menghemat biaya yang tidak perlu. Jika pesanaan dalm
jumlah kecil dapat memanfaatkan umah tinggal. Mungkin anggota keluaga
dapat diajak bekerja sama untuk membantu kegiatan katering, sehingga
keuntungan yang didapat bisa berlipat kaena tenaga kerja tidak dibayar.
Tapi jika pesanan mulai banyak, suadah saatnya menggunakan tempat yantg
lebih luas dan modal kerja yang lebih banyak.
Modal Kerja
Sebenarnya u ntuk urusan permodalan dalam usaha ini tidak terlalu berat.
Cukup dengan hobi yang anda miliki, yang dalam hal ini adalah memasak.
Inilah yang kemudian dijadikan sebagai modal utama. Jika anda mampu
membangun hubungan antar relasi, kebutuhan modal kerja bisa jadi tidak
terlalu menyerap dana secara keseluuhan. Kebutuhan pembelian bahan pokok
misalnya, jika sudah mempunyai langganan dan pemasok tetap, bisa di
harapkan dapat dirundingkan cara-cara pembayaran secara mundur. Untuk
mengetahui kebutuhan dan kekurangan dana secara tepat, maka harus
disusun aliran dana yang rapi dan rasional, bertolak pada harga pasar.
Kekurangan dana yang perlu di sediakan itu, selain harus di usahakan
dari modal sendiri juga dari mencari pinjaman dari bank. Hal penting
lainnya yan g perlu anda riset adalah faktor haga kompetitor dan
membandingkannya dengan strategi harga anda. Tapi ada baiknya juga jika
anda melakukan riset kecil-kecilan untuk menentukan konsep pemasaran
sehingga anda pun siap bersaing dengan para kompetitor.
Faktor Resiko
Ada pun resiko yang di hadapi dalam berbisnis katering ini adalah
misalnya stok makanan yang disajikan telah habis sebelum waktu pesta
berakhir. Hal ini bisa berdampak negatif yang dapat menjatuhkan
kredibilitas para pelaku usaha katering. Biasanya masalah ini timbul
karena jumlah porsi makanan yang di pesan tidak sesuai dengan jumlah
undangan. Maaka untuk menghindai hal yang seperti itu sebaiknya
diperlukan keterbukaan dai konsumen, sehingga kejadian yang merugikan
antar kedua belah pihak bisa diatasi. Resiko lainnya adalah masalah
ketepatan waktu. Dalam hal ini anda harus dapat mengatur waktu sejak
awal, seperti kapan saat belanja kebutuhan pokok, menimbang dan meracik
bahan, menyimpannya sebelum diolah bahkan sampai pada saat mengolah dan
mengantarkannya. Kepuasaan hati pelanggan adalah nomor satu.
Tips bagi pelaku usaha katering :
• Jangan sayang bumbu untuk menjamin makanan tetap enak
• Menjaga ketepatan waktu pembayaran
• Menjaga makanan agar tetap segar dan tidak kadaluarsa
• Jumlah pesanan harus sesuai kalau bisa dilebihkan
• Buatlah sample setiap kali pengiriman
• Rajin mengikuti kursus memasak, guna meningkatkan pengetahuan
• Harga jangan terlalu mahal
• Pintar mengatu belanja bahan baku untuk menekan biaya
• Memiliki spesialisasi menu dan segmen pasar menekan biaya
• Jujur