Usaha Wartel

USAHA WARTEL
Tidak banyak orang tahu, jika ternyata usaha watel bisa di jadikan peluang usaha yang lumayan menguntungkan. Sebagian besar masyarakat Indonesia yang belum mempunyai fasilitas layannan telepon tersebut merupakan pasar potensialyang terbuka luas bagi perkembangan usaha wartel. Jadi untuk sakarang ini usaha wartel lebih banyak besifat bertahan. Karena hampir setiap orang punya HP sehinggamengurangi konsumen. Tapi usaha wartel relatif aman dan mudah di kontrol. Akan lebih menguntungkan lagi jika anda menggabungkannya dengan jasa photo copy, pengiriman barang dan sebagainya. Selain itu juga akan lebih efesien dari segi tenaga kerja, tempat, dan waktu.
Maka perlu mengetahui apa saja yang harus di perhatikan.

Lokasi
Usahakan lokasi wartel berada dekat kampus, perkantoran, pasar, terminal, stasiun, perumahaan, sekolah, dan masih banyak lagi. Atau anda bisa juga memanfaatkan sebagian ruangan rumah sebagai tempat usaha, jika memang daerah tempat tinggal anda cukup bepeluang. Disini anda bisa membidika target pasar sasaran anak muda dan PRT.

Tenaga Keja
Dalam menjalankan usaha, anda perlu di bantu minimal satu oarng pekeja untuk mengawasi usaha, mengoperasikan komputer dan menerima pembayaran atas jasa menelepon yang di gunakan pelanggan. Untuk lebih menekan biaya penggajian, anda bisa mempekerjakan anggota keluarga, yang bergantian tugas dengan anda pada saat kantor libur atau sepulang jam kerja.

Modal Usaha
Modal untuk memulai usaha ini sekitar Rp. 4 juta per 1 KBU ( kamar bicara umum). Perhitungkan juga biaya perijinan, meja kursi, listrik, sewa tempat usaha, papan nama dan sebagainya. Selain itu biaya pemasaran juga wajib di perhitungkan, seperti menyebarkan bosur atau membuat spanduk.
Pendapatan usaha wartel ini dari lamanya pelanggan menggunakan telpon. Pihak telkom sendiri memberi kebijakan bahwa pembagian pendapatan adalah 60 % untuk Telkom dan sisanya 40 % untuk pengusaha wartel.